News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Petani Mengeluh, Ketua Poktan Maju Makmur Desa Pembelacanan Tak Transparan

Petani Mengeluh, Ketua Poktan Maju Makmur Desa Pembelacanan Tak Transparan

KOTABARU-Sejumlah petani yang tergabung dalam Kelompok tani Maju Makmur Desa Pembelacanan, Kecamatan Kelumpang Selatan yang anggotanya semua adalah warga Desa Bumi Asih mengeluh. Mereka mempertanyakan sikap Ketua kelompok tani (Poktan) yang tidak terbuka tentang pengelolaan bantuan alat pertanian kepada anggota.

Keluhan tersebut di sampaikan beberapa Petani kepada aparatur desa Pembelacanan beberapa waktu lalu.

Menurut salah satu petani piteng panggilan akrabnya menyebutkan,sampai saat ini tidak ada kordinasi yang baik antara Ketua Poktan terhadap pengurus poktan apalagi dengan anggota poktan itu sendiri ,apa saja bantuan yang di dapat.

"Sehingga kami bingung kok selama ini kami tidak dapat bantuan mesin perontok dan tlaktor, kemudian setiap ada bantuan atau proyek mengenai masalah pertanian selalu tidak di infokan," ucapnya.

Satu lagi yang menjadi pertanyaan kami,lanjutnya, masalah kepengurusan, dulu waktu di bentuk kelompok tani maju makmur ketuanya itu Masrul dan sekarang tiba tiba berganti orang.

"Kami semua tidak tau kalau ternyata ketuanya ganti, dan selama ketua ganti ini tidak pernah kami di infokan terkait ada atau tidaknya bantuan, dan ketika kemaren di panggil kades pembelacan kami terkejut ada dua perontok padi,kemudian tosa dan satu tlaktor di akui milik Ketua poktan sendiri," tegasnya.

Terpisah Petani yang lain majuri yang juga anggota poktan sekaligus jadi bendahara poktan membenarkan, terkait ketidaktransparan dan kordinasi yang baik yang dilakukan ketua poktan maju makmur.

"Saya yang notabennya sebagai pengurus dalam hal ini sebagai bendahara saja tidak pernah tau dan tidak dikasih tau ada bantuan kah tidak kah ada proyek kah tidak saya tidak tau, maka seharusnya semua itu kami meminta untuk transparan," tutur Majuri.

Sementara Menurut orang nomor satu di Desa Pembelacanan Syarifudin memgatakan, pihak desa sudah memanggil Ketua poktan Maju Makmur untuk dapat mengklarifikasi keluhan itu.

"Betul mas kemaren semua kami panggil karena itu menyangkut nama desa kami walaupun semua anggota itu warga desa bumi asih, Ya saya sangat menyayangkan hal ini terjadi ketidaktransparan dan tidaknya kordinasi yang baik antara Ketua Poktan dengan anggota bahkan ke desa sekalipun,"katanya.

"Namun ketua poktan menyadari bahwa dia memang tidak pernah kordinasi dan dirinya meminta maaf,kemudian dalam kesempatan itu dirinya mengakui bahwa seperti alat perontok padi 2,kemudian ada tosa dan juga satu tlaktor memang dirinya mengakui bahwa itu milik pribadinya," ungkap Syarifudin Kades Pembelacanan.

Syarifudin mengungkapkan bantuan pemerintah kepada petani bertujuan untuk kepentingan petani dalam rangka mensejahterakan petani. Tetapi jika dalam penggunaannya tidak transparan tujuan itu akan sulit untuk diwujudkan.

"Sudah sangat banyak yang melapor mengenai keluhan ini,” katanya

Dia berharap program dan bantuan pertanian dari pemerintah yang peruntukannya guna mendukung sektor pertanian didesa dapat dioptimalkan. Optimalisasi itu bisa berjalan jika pengurus Poktan ataupun Gapoktan bisa lebih terbuka mengenai bantuan-bantuan itu. 

"Tetapi kalau begini saya pesimistis petani bakal maju dan sejahtera,” ungkap dia.

Pada bagian lain ia meminta Pemerintah dapat benar-benar menseleksi Gapoktan ataupun Poktan dalam mengucurkan bantuan. Pelibatan aparat desa juga perlu dilakukan sebagai bentuk kontrol agar bantuan yang diberikan benar-benar efektif untuk mensejahterakan petani.

"Jadi, kalau ada penyimpangan-penyimpangan bisa diminimalisir,” ungkap dia. (Duki)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.