Guru SMPN 1 Muara Teweh ini Ditunjuk Menjadi Duta Rumah Belajar Nasional (DRBN) Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah.
MUARA TEWEH – Dalam meningkatkan kopetensi guru yang ada di wilayah indonesia, Kemdikbudristek laksanakan berbagai progam serta inovasi untuk guru-guru yang ada di indonesia. Salah satunya adalah Progam Pemba TIK atau Pembelajaran Berbasis TIK merupakan kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Pusdatin (Pusat Data dan Informasi) Kemdikbudristek. Kegiatan yang terdiri dari 4 level ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru di seluruh Indonesia baik yang berada di Indonesia mauoun luar negeri dengan mengacu pada standar kompetensi guru dari UNESCO yaitu level literasi,level implementasi,level kreasi dan level berbagi (4 leveling). Pada tahun 2021, PembaTIK ini diikuti oleh 80.000 guru sejak pembukaan level 1 pada April 2021.
Dimana dalam pemba TIK ini untuk level awal, Peserta PembaTIK melakukan registrasi secara mandiri melalui aplikasi SimpaTIK (simpatik.belajar.kemdikbud.go.id) dan memilih salah satu gelombang yang tersedia. Selanjutnya untuk Level 2 yakni mempelajari materi secara mandiri,mengunggah video pembelajaran sesuai mapel yang diampu dan mengikuti ujian akhir. Apabila lolos, maka dilanjutkan dengan Level 3 yang merupakan level kreasi di mana peserta selain mempelajari modul juga memenuhi tugas akhir berupa pembuatan Media Pembelajaran Interaktif (MPI) yang wajib diunggah pada Fitur Sumber Belajar (belajar.kemdikbud.go.id). Peserta yang dinyatakan lolos Level 3 merupakan 30 peserta dengan nilai tertinggi dari masing-masing provinsi. Pada Level 4 ini peserta melakukan pembuatan blog, vlog dan sosialisasi tentang aplikasi Rumah Belajar di daerah masing-masing.
Mengusung tema "Berbagi dan Berkolaborasi", Level 4 menghasilkan 5 peserta terbaik untuk mengikuti seleksi pemilihan Duta Rumah Belajar tingkat nasional yang dilaksanakan secara daring. Provinsi Kalimantan Tengah mengirimkan 5 kandidat terbaiknya yaitu Purwo Janjoko (SMK 8 Palangka Raya),Fitria Yunita (SMPN 1 Muara Teweh,Barito Utara), Julianti Mandasari (SMK Gunajaya,Kotawaringin Timur),M.Dzikron (SMPS Bina Bangsa,Kotawaringin Timur, Chandra Oktamaria (SMKN 1 Kapuas).
Dari keempat level tersebut, Seleksi Duta Rumah Belajar Nasional dilaksanakan secara daring pada 21 Nopember 2021 melalui video conference. Seleksi meliputi Uji Kinerja (penguasaan aplikasi Rumah Belajar),Uji Substansi dan Wawancara oleh PTP Pusdatin.
Berdasarkan akimulasi nilai dari para dewan juri, Fitria Yunita,S.Pd.i terpilih sebagai Juara 1 dan otomatis menjadi Duta Rumah Belajar Nasional untuk Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2021. Pengumuman pemenang dan pengukuhan dilaksanakan pada "Malam Amugrah Ki Hajar" disiarkan secara langsung pada TV Edukasi dan kanal youtube Kemdikbud yang dihadiri oleh Mendikbudristek Bapak Nadiem Makarim dan Kepala Pusdatin Bapak Hasan Chabibie serta para kepala daerah dari masing-masing provinsi.
Lolos Sebagai Juara 1 dan otomatis menjadi Duta Rumah Belajar Nasional untuk Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2021 Fitria Yunita,S.Pd.i ketika diwawancarai media, mengaku bersyukur dengan apa yang diraihnya hingga saat ini, Dirinya mengatakan pandemi tidak menghalangi kami guru-guru untuk terus belajar tentang digitalisasi pembelajaran. Menjadi Duta Rumah Belajar merupakan amanah besar bagi saya untuk memajukan pendidikan agar KalTeng makin Berkah.
"Saya mengikuti kegiatan PembaTIk untuk meningkatkan kompetensi saya di bidang TIK. Banyak sekali manfaat mengikuti kegiatan ini terutama cara membuat video pembelajaran yang sesuai dan membuat media interaktif berbasis aplikasi digital untuk pembelajaran. Saya sangat bersyukur bahwa pandemi tidak menghalangi kami guru-guru untuk terus belajar tentang digitalisasi pembelajaran. Menjadi Duta Rumah Belajar merupakan amanah besar bagi saya untuk memajukan pendidikan agar KalTeng makin Berkah."Ujarnya, Kamis (09/12/2021) pagi.
Dirinya juga mengajak kepada seluruh rekan-rekan guru untuk lebih bersemangat meski pandemi covid-19 ini masih belum berakhir. Pandemi bukan halangan untuk mendidik generasi penerus bangsa yang akan datang.
( Ahmad Fauzie - red ).