HUT PGRI dan HGN Merupakan Anugerah Terindah dari Tuhan YME kepada Seluruh Guru
KETUA PGRI KABUPATEN BARITO UTARA-Ketua PGRI Kabupaten Barito Utara, Maslan menyampaikan sambutan pada HUT PGRI ke 79 dan HGN tahun 2024 di arena Tiara Batara Muara Teweh, Kamis (10/10/2024).(foto:itahnews).
MEDIA ITAHNEWS, Muara Teweh – Ketua Kabupaten PGRI Barito Utara, Maslan, mengatakan peringatan hari ulang tahun (HUT) PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) ini merupakan anugerah terindah dari Tuhan YME kepada seluruh guru di seantero Nusantara atas pencapaian usia PGRI ini.
“Sepanjang usianya, perjalanan PGRI selalu mewarnai dunia pendidikan Indonesia khususnya dalam memperjuangkan harkat dan martabat guru agar lebih baik. Semoga segala kebaikan dan perlindungan Tuhan Yang Maha Esa selalu tercurah kepada kita semua. Aamiin,” kata Maslan saat memberikan sambutan pada acara syukuran HUT PGRI dan HGN tahun 2024 di Arena Tiara Batara, Kamis (10/10/2024).
Dikatakan Maslan, acara puncak peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2024 dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 79 PGRI yang seharusnya dilaksanakan pada tanggal 25 November 2024, tetapi dengan berbagai pertimbangan di majukan acara puncaknya pada ke tanggal 10 Oktober tahun 2024.
Lebih lanjut Maslan mengatakan “Jangan sekali-kali melupakan sejarah! (Jas Merah)”, begitu ucap Bung Karno. Kutipan ucapan Founding Father Indonesia tersebut sangat membekas di sanubari kita bahwa sejarah tidak boleh dilupakan.
“PGRI yang berdiri 100 hari setelah Indonesia Merdeka di tengah kepulan asap mesiu dan pekik merdeka, menjadi garda terdepan dalam perjuangan membangun dunia pendidikan Indonesia dari keterpurukan, keterbelakangan, dan kebodohan akibat penjajahan,” kata dia.
Untuk itu, Ketua PGRI Barito Utara mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Republik indonesia yang telah menghargai perjuangan para pendidik formal-guru dan dosen, pendidik nonformal, dan tenaga kependidikan dengan menetapkan hari lahir PGRI, tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional melalui penetapan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 tahun 1994,
Dukatakannyam kita kembali mengenang sejarah 79 tahun yang lalu, tepat seratus hari setelah proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, 25 November 1945, PGRI hadir sebagai wadah perjuangan guru, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam memperjuangkan kedaulatan NKRI, berperang rnelawan kebodohan dan keterbelakangan, serta berkhidmat untuk memajukan Pendidikan Nasional.
Diungkapkan Maslan, PGRI sebagai organisasi profesi guru, pendidik, dan tenaga kependidikan telah tumbuh menjadi kekuatan moral intelektual dalam memperjuangkan peningkatan harkat martabat anggotanya.
“Kini, PGRI harus lebih mengedepankan sikap inklusif, dialogis dengan memegang teguh etika, saling menghormati dalam spirit organisasi yang mandiri, unitarist:ik, dan rionpartisan. PGRI terus menjaga kemitraan yang strategis dan konstruktif dengan Pemerintah, dan Pemerintah Daerah de menjadi wadah aspirasi para anggotanya dalam meningkatkan harkat martabat guru untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional,” ucapnya.
Ia juga mengatakan dalam proses pendidikan, guru menjadi aktor utama dan penting yang memainkan peran strategis. Kedudukan terhormat yang dimiliki para pejabat di lembaga legislatif maupun eksekutif, tentu tidak terlepas dari peran dan jasa guru.
“Pasca pandemi dan sampai saat ini hikmah terpenting yang dapat dipetik adalah peran guru tidak akan pernah tergantikan oleh teknologi. “Guru merupakan profesi yang menjadi suluh terbaik agar anak bangsa dapat terus berjalan menuju arah yang mereka cita-citakan” pungkasnya.
(AF/Redaksi).